Kemeriahan Menyambut Peringatan Hari Kemardekaan 17 Agustus Kurang Terasa Kembali, Mengingat diera 90 puluhan Sangat Antusias Dalam Semua Perlombaan.
Catatan:Pachri Ketua PWRI Lampung Barat.
Dimasya Tahun sembilan puluhan menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yakni 17 Agustus selalu terasa lebih indah,semangat, hingga antusias dari semua tingkatan,baik masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa hingga anak kecil yang belum menempuh pendidikan melakukan perlombaan, seperti anak sekolah dasar melakukan perlombaan baris berbaris hingga perlombaan menghiasi lingkungan sekolah dengan suasana Putih merah melambangkan simbul Merah putih.
"Sebelum memperingati 17 agustus dulu selalu melakukan perlombaan, contoh kalau anak-anak yang duduk di siswa-siswi SD mengikuti Baris berbaris dalam satu perlombaan, baik tingkat desa, tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten, itu pun terjadi di masyarakat umum melakukan perlombaan, seperti lomba sepak bola antar dusun, tingkat pekon hingga tingkat kecamatan,di malam hari lomba ketangkasan main gaple dengan riang gembira dalam suasana sebelum memasuki peringatan HUT kemerdekaan RI yang santer di sebut 17 agustusan "
Artinya di zaman sembilan puluhan lebih hikmat dalam mengisi dan memaknai momen peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia, hingga semua elemen semua tingkat dari siswa-siswi SD, SMP, SMA sampai masyarakat umum, melakukan perjalanan perlombaan tampa dengan nilai dari sebuah hadiah, melainkan sebuah makna dari momentum untuk memperingati dirgahayu indonesiaku.
Mengingat menjelang 20 tahun dalam sebuah peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia menuju Indonesia emas yakni 2045 harusnya masyarakat umum lebih merasakan kegembiraan dalam sebuah peringatan tersebut mengingat peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia adalah simbol dari rasa kegembiraan dari sebuah perjuangan.
Tidak ada komentar